Ada banyak laut di Indonesia yang berada di ambang kerusakan yang mengancam keberlangsungan rumah berbagai jenis ikan dan makhluk hidup air lainnya. Bahkan, tidak sedikit yang mulai punah.
Manusia sangat memiliki andil dalam kerusakan laut, misalnya karena sering membuang sampah sembarangan, menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan, pengambilan karang secara ilegal, dan kegiatan pertambangan.
5 Cara Terbaik Menjaga dan Melestarikan Laut
Laut merupakan rumah bagi ribuan biota air. Sayangnya, sekarang sudah banyak yang punah atau jumlahnya di alam tinggal sedikit. Supaya kelestarian laut tetap terjaga, lakukan hal-hal berikut:
1. Mengurangi Penggunaan Plastik
Hampir setiap harinya kegiatan manusia selalu bersinggungan dengan beragam produk berbahan plastik. Produk plastik paling sering digunakan adalah kemasan minuman instan, kantong kresek, pembungkus snack, sedotan, dan sebagainya.
Dibandingkan menggunakan kemasan plastik sekali pakai, gunakan kotak makan, botol minum, atau totebag untuk mengurangi tersebarnya sampah plastik di lingkungan.
Pada awal melakukan kebiasaan baik ini mungkin saja Anda merasa malu atau malah mendapatkan kritikan dari khalayak luas. Akan tetapi tidak perlu khawatir, perasaan seperti itu bisa memudar seiring berjalannya waktu.
2. Jangan Buang Sampah Sembarangan
Plastik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Ada banyak sekali produk yang dibuat dari material plastik, seperti halnya mainan anak-anak, peralatan makan dan minum, rak, bodi motor, sedotan, bungkus snack, botol minum, dan cover laptop.
Berkat zat-zat penyusunnya, plastik tidak mudah terurai secara alami, biasanya membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun. Berdasarkan fakta ini, masyarakat diimbau tidak membuang sampah plastik sembarangan.
Buanglah sampah plastik pada tempatnya, jangan di selokan, sungai, atau danau. Sebab, sampah yang dibuang di aliran air akan bermuara ke laut.
3. Kurangi Penggunaan Limbah Cair
Limbah cair tercipta dari penggunaan sabun kimia, aktivitas pabrik, atau aktivitas pertambangan. Di dalamnya terkandung zat yang berbahaya bagi lingkungan dan berpotensi membunuh biota air.
Dalam rangka menekan kerusakan lautan, kurangi penggunaan produk cair yang mengandung bahan kimia berbahaya. Khusus pemilik pabrik, sebelum membuang limbah produksi ke lingkungan, usahakan untuk mendaur ulangnya terlebih dahulu.
4. Jangan Berlebihan Menggunakan Listrik
Di Indonesia, listrik dihasilkan dari bahan bakar fosil yang didapat dengan menggali lautan. Meski prosesnya menggunakan peralatan memadai dan teknologi canggih, faktanya tetap memberi efek buruk bagi ekosistem laut.
Tidak sedikit kerusakan yang ditimbulkan akibat aktivitas pertambangan bahan bakar fosil. Bukan hanya kematian massal biota laut, karang-karang pun rusak, dan air laut menjadi tercemar.
Salah satu langkah sederhana untuk meminimalisir efek buruk yang disebutkan adalah dengan menggunakan listrik secara bijak.
5. Jangan Menangkap Ikan Menggunakan Bahan Peledak
Meski sudah diperingatkan berkali-kali, kegiatan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak masih kerap dilakukan oleh beberapa nelayan. Tujuannya agar hasil tangkapannya banyak.
Sayangnya, menangkap ikan menggunakan bahan peledak bisa merusak lingkungan, karang-karang menjadi rusak, ikan kecil mati, dan zat kimianya membuat wilayah perairan sekitar tercemar.
Jika ingin hasil tangkapan banyak, cara yang paling disarankan adalah menangkap ikan menggunakan jaring. Selanjutnya, sortir berdasarkan ukurannya. Apabila ada anakan ikan atau biota laut lain yang ikut terjaring, usahakan untuk mengembalikan ke habitatnya.
Pelestarian laut perlu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat agar hasilnya lebih maksimal. Anda dapat memulainya dengan melakukan langkah sederhana, misalnya tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di bantaran sungai.